Saat hujan
Langit menggelap murung
Awan hitam berarak menggelung
Angin bertiup tak ramah dari arah gunung
Dari jendela kulihat kabut mulai turun
Bersamaan dengan titik titik kecil bagai embun
Yang semakin lama semakin jatuh merimbun
Aroma tanah basah nan segar memenuhi udara
Menghirupnya dalam dalam serasa menghirup wangi surga
Terlena dalam ketenangan tiada tara
Seraya menyesap cappucino
Kubuka album kenangan kuno
Yang berdebu sampulnya...yang di dalamnya telah memudar puluhan foto
Ingatan lama memeuhi benakku
Di saat hujan inilah kita bertemu
Dari hujan inilah kita menyatu
Ku harap kamu tak sedang menangis disana
Hujan semakin deras menggila
Seperti airmatamu yang tumpah ketika inginmu tak terlaksana
Album kuno itu kututup
Meratapimu sudah kurasa cukup
Tak ingin kenangan itu membuatku semakin tertelungkup
Hujan memang pemutar waktu yang baik
Mengilas sejarah dan kenangan dengan cara unik
Dan memberi intisari berharga di setiap tetes yang menitik
Awan hitam berarak menggelung
Angin bertiup tak ramah dari arah gunung
Dari jendela kulihat kabut mulai turun
Bersamaan dengan titik titik kecil bagai embun
Yang semakin lama semakin jatuh merimbun
Aroma tanah basah nan segar memenuhi udara
Menghirupnya dalam dalam serasa menghirup wangi surga
Terlena dalam ketenangan tiada tara
Seraya menyesap cappucino
Kubuka album kenangan kuno
Yang berdebu sampulnya...yang di dalamnya telah memudar puluhan foto
Ingatan lama memeuhi benakku
Di saat hujan inilah kita bertemu
Dari hujan inilah kita menyatu
Ku harap kamu tak sedang menangis disana
Hujan semakin deras menggila
Seperti airmatamu yang tumpah ketika inginmu tak terlaksana
Album kuno itu kututup
Meratapimu sudah kurasa cukup
Tak ingin kenangan itu membuatku semakin tertelungkup
Hujan memang pemutar waktu yang baik
Mengilas sejarah dan kenangan dengan cara unik
Dan memberi intisari berharga di setiap tetes yang menitik
Komentar
Posting Komentar