Sensasi Salju Bekasi
Sebagai
penduduk negeri beriklim tropis, kita hampir sepenuhnya percaya bahwa Indonesia
gak punya musim dingin. Salju dan semua hal terkait winter experience cuma pernah kita lihat di tivi atau dengar dari
pengalaman orang lain yang berkesempatan untuk mengunjungi Negara-negara empat
musim. Tapi, ternyata, jaman udah segitu canggihnya sekarang. Sekarang, winter experience bisa dibawa dan
dikonstruksi sedemikian rupa di Negara kita, khususnya di perkotaan besar
sekitar Jakarta. Setelah ice skating rink,
yang setahu gua udah ada 3 di Jabodetabek, winter
experience dihadirkan dengan lebih canggih dengan adanya wahana permainan
salju. Tenang, salju nya bukan dari styrofoam
kok, salju es beneran. Masih gak percaya? Ini cerita gua.
Selasa,
30 April 2019. Hari itu gua jalan-jalan lagi sama pacar gua, Syavick, ke Trans
Snow World di Trans Mart Juanda, Bekasi. Kami janjian di Stasiun Jatinegara
pukul 11 siang, karena gua perkirakan kereta akan jauh lebih lengang daripada
saat jam berangkat kantor. Gua berangkat dari rumah sekitar 30 menit sebelum
waktu janjian, sampai di Jatinegara 15 menit kemudian. Kami berangkat ke Bekasi
dengan menaiki kereta commuter line
menuju stasiun Bekasi, lalu menaiki taksi online untuk mencapai lokasi. Kami
sampai di lokasi sekitar pukul 12:00, dan memilih untuk langsung makan siang.
Setelah makan dan ngobrol sebentar, kami beranjak naik ke lantai atas pusat perbelanjaan tersebut menuju ke arena
Snow World. Sampai disana, ternyata arena sudah dipadati oleh pengunjung
keluarga. Mungkin karena sudah menjelang libur awal puasa Ramadhan, anak-anak
sekolah pulang lebih awal, jadi bisa berkunjung bersama keluarga mereka kesini.
Harga tiket masuk ke wahana ini agak mahal, Rp. 200,000,- per orang dan berlaku
selama 2 jam, dengan fasilitas penitipan barang dan penyewaan sepatu boots gratis. Setelelah membayar tiket
dan mengurus barang-barang, kami masuk ke dalam arena salju.
Saat
masuk ke dalam arena salju, gua kira suhu nya akan sangat dingin, ternyata gak
juga. Hampir sama dinginnya dengan Sky Rink di Mall Taman Anggrek. Arena nya
sendiri cukup luas, dilengkapi dengan beberapa permainan dan kedai-kedai
penjual makanan kecil di pinggirnya. Area tersebut memiliki empat wahana
permainan, ada gondola, ski, sled race
(permainan yang pake papan atau ban buat ngeluncur gitu, tapi yang ini
didominasi bocah) dan zorb ball. Kami
mengawali permainan dengan menaiki gondola, melihat tumpukan salju di bawah.
“Simulasi
sebelum ke Hokaido nih aay.” kata gua,
“Iyaa
aamiin, semoga ke Hokaido beneran.” balas Syavick.
Setelah
naik gondola, kami beranjak ke permainan berikutnya, zorb ball. Permainan satu
ini kelihatan menarik karena melibatkan bola plastik besar dan ketinggian yang
lumayan dari bukit salju yang sudah dibangun sedemikian rupa. Kami naik ke
puncak bukit untuk bisa mencoba permainan itu. Gua masuk duluan ke bola plastik
besar, bersandar dan mulai diikat dengan pengaman di bola plastik itu. Hm… okay, view ke bawah dari bola plastik
ini gak begitu menyenangkan. Gua mulai senewen, karena tadi sempat minum kopi
sebelum bermain. Yeah, caffeine never
worked well on me. Syavick pun menyusul masuk ke dalam bola plastik dan
diikat juga. Bola mulai dimiringkan, pemandangan ke bawah semakin gak enak di
mata gua. But it was too late to turn
back. The ball rolled and the Hulk… roared.
Bola
berhenti bergulir, menandakan kami sudah sampai di bawah. Gua terduduk lemas di
dalam bola plastik, mengumpat berulang-ulang, sementara Syavick tertawa dengan
sangat puas,
“Jatah
teriak gua lu ambil semua hahahahaha….” Kata dia seraya tertawa. Okay, babe. You won’t get away with this.
Setelah keluar dari bola plastik, kami merapat ke pinggir arena untuk duduk.
Iya, Syavick masih tertawa cekikian gara-gara bola plastik itu. Dia menawarkan
untuk cooling down dengan menaiki
gondola sekali lagi. Setelah naik gondola, kami kembali duduk di kedai makanan,
memesan satu sandwich hangat. Gelang
penanda waktu di tangan kami mengedipkan cahaya hijau, menandakan waktu kami
tersisa 10 menit lagi. Kami kembali ke tengah arena untuk berfoto sebelum
beranjak keluar.
Setelah
keluar dari arena Snow World, tadinya kami hendak langsung memesan taksi online
untuk pulang. Saat sampai di pintu, kami baru ingat kalau ponsel kami berdua
sama-sama mati karena lowbatt. Jadinya,
kami harus kembali masuk ke dalam untuk mengisi daya ponsel supaya bisa pulang.
Kami kembali singgah di salah satu tempat makan selama satu jam sambil mengisi
daya ponsel, sebelum akhirnya beranjak pulang. Di luar, hujan sudah menghadang.
Kami segera memesan taksi online untuk menuju ke stasiun Bekasi. Sampai di stasiun, kami menaiki kereta commuter line untuk kembali ke stasiun
Jatinegara, dan akhirnya pulang menembus gerimis dengan sepeda motor.
Mainan
salju di negara tropis itu wow sih, meski gak seperti yang gua
bayangkan. Gua tetap senang, meski rada “babak belur” gara-gara guling-gulingan di dalam bola
plastik. To conclude, jaman kita udah
secanggih itu, sampe akhirnya kita bisa ngerasain winter experience dengan jarak dan biaya yang cukup terjangkau (at least masih dibayar pake Rupiah). Buat kalian yang
masih nabung untuk bisa pergi ke Negara empat musim, tapi udah pengen banget
mainan salju, sok atuh! Snow World Bekasi bisa jadi sarana simulasi.///
Komentar
Posting Komentar